PERTUMBUHAN
Disusun
oleh:
Aslia
C14100090
DEPARTEMEN
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pertumbuhan sering diartikan
sebagai pertambahan panjang, bobot, maupun stadia pada periode waktu tertentu.,
partumbuhan semacam itu sesungguhnya hanyalah pertumbuhan fisik. Pertumbuhan
dari segi kimia merupakan pertambahan kandungan dalam tubuh yaitu pertambahan
lemak, karbohidrat, protein, dan mineral. Lemak, karbohidrat, protein, lemak,
dan mineral akan menjadikan energy dalam tubuh maka dapat dikatakan sebagai
pertumbuhan.
Laju pertumbuhan pada setiap
ikan berbeda, beberapa factor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah spesies
dan factor lingkungan yaitu shu, pH, oksigen, dan pakan. Pakan merupakan factor
yang sangat menentukan. Pakan yang dimakan oleh ikan, digunakan untuk melakukan
metabolisme tubuhnya. Saat metabolisme tubuh ikan sudah terpenuhi sepenuhnya
maka pakan yang termakan baru digunakan untuk pertumbuhan tubuhnya.
1.2 Tujuan
Percobaan
ini bertujuan untukmengetahui pengaruh factor yang diperlakukan (lingkungan,
pakan, jenis, dan ukuran ikan) terhadap pertumbuhan.
II.
METODOLOGI
2.1
Waktu dan Tempat
Praktikum fisiologi
hewan air dengan judul pertumbuhan,
dilakukan pada hari Senin, tanggal 7-14
Mei 2012 bertempat di laboratorium fisiologi hewan air,
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor.
2.2 Alat dan
Bahan
Alat yang digunakan dalam
praktikum pertumbuhan ini adalah plastic pakan, kertas label, timbangan,
akuarium, koran, selotip, mistar, ember, gelas cup. Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah ikan nila, ikan lele, pakan alami, dan pakan buatan.
2.3 Prosedur
Kerja
Praktikum ini menggunakan 2 buah akuarium untuk
masing-masing kelompok yang diisi 20 liter air yang disertai dengan aerasi.
Disiapkan 10 ekor ikan yang sudah dihitung panjang dan bobotnya. Ikan yang
sudah sisiapkan dimasukkan dalam akuarium. Pakan disiapkan dengan FR 5%, 7%,
10%, 12%, dan adsatiation yaitu pemberian pakan sekenyangnya. Jumlah pakan=
FRxBiomassa. Ikan diberi pakan 3x sehari. Akuarium disipon setiap kari dengan
pergantian air sebanyak 30%. Setelah pemeliharaan dilakukan sampling akhir.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Jenis
ikan, jenis, pakan, dan kadar pakan yang diberikan kepada ikan akan berpengatuh
terhadap pertumbuhan inak. Percobaan berikut dilakukan oleh 10 kelompok dengan
perlakuan yang berbeda. Berikut hasil percobaan pertumbuhan yang telah
dilaksanakan selama 2 minggu:
Tabel 1. Hasil
pengukuran pertumbuhan ikan
No
|
Ikan
|
Jenis Pakan
|
Perlakuan (kelompok)
|
Parameter
|
|||||
SGR
|
SR
|
FCR
|
GR
|
EPP
|
Yield
|
||||
1
|
Mas
|
Pakan Alami
|
FR
5% (1)
|
0.58
|
33.33%
|
5.47
|
0.07
|
18.3
|
-16
|
FR
5% (9)
|
0.9
|
33.33%
|
3.24
|
0.16
|
0.31
|
2.3
|
|||
FR
7% (3)
|
0.23
|
0%
|
2.15
|
0.11
|
0.47
|
2
|
|||
FR
10% (6)
|
6.93
|
0%
|
19.23
|
0.07
|
5.2
|
1.3
|
|||
FR
12% (7)
|
-2.27
|
0%
|
5.84
|
0.36
|
17.12
|
-2.2
|
|||
Pakan Buatan
|
FR
5% (1)
|
0.64
|
100%
|
6.84
|
0.08
|
0.08
|
2.6
|
||
FR
5% (9)
|
0.79
|
33.33%
|
2.51
|
0.17
|
0.39
|
20.5
|
|||
FR
7% (3)
|
0.75
|
0%
|
1.59
|
0.11
|
0.63
|
3
|
|||
FR
10% (6)
|
0.56
|
0%
|
8.81
|
0.1
|
11.34
|
1.1
|
|||
FR
12% (7)
|
-3.98
|
33.33%
|
4.56
|
0.29
|
21.9
|
-3.4
|
|||
2
|
Lele
|
Pakan Alami
|
FR
5% (2)
|
0.05
|
33.33%
|
3.89
|
0.15
|
56.55%
|
0.7
|
FR
7% (4)
|
0.62
|
33.33%
|
0.39
|
0.14
|
2.56%
|
-7.01
|
|||
FR
10% (5)
|
88.09
|
33.33%
|
2.71
|
0.23
|
0.37
|
13
|
|||
FR
12% (8)
|
2.08
|
66.67%
|
12.5
|
0.23
|
0.08
|
-1
|
|||
Adsatiation
(10)
|
0.83
|
0%
|
0.14
|
0.26
|
7.13
|
0
|
|||
Pakan Buatan
|
FR
5% (2)
|
0.18
|
66.66%
|
2.02
|
0.39
|
19.24%
|
0
|
||
FR
7% (4)
|
0
|
33.33%
|
0.57
|
0.06
|
1.75%
|
10
|
|||
FR
10% (5)
|
22.61
|
66.67%
|
2.5
|
0.02
|
0.4
|
1
|
|||
FR
12% (8)
|
1.91
|
66.67%
|
3.33
|
1.23
|
0.3%
|
-1
|
|||
Adsatiation
(10)
|
8.4x10-3
|
100%
|
12
|
0.23
|
0.08
|
1
|
Nilai
SGR terbesar terdapat pada ikan lele yang diberi pakan alami dengan FR sebesar
10% yaitu 88.09 dan nilai SGR terkecil terdapat pada ikan mas yang diberi pakan
buatan dengan FR sebesar 12% yaitu sebesar -3.98. nilai SR tyerbesar terdapat
pada ikan mas yang diberi pakan buatan dengan FR sebesar 5% dan ikan lele yang
diberi pakan buatan sescara adsatiation yaitu sebesar 100%. Nilai FCR terbesar
terdapat pada ikan lele yang diberi pakan buatan secara adsatiation. Nilai FCR
terkecil terdapat pada ikan lele yang diberi pakan alami secara adsatiation.
Nilai GR terbesar tedapat pada ikan lele yang dberi pakan buatan dengan FR sebesar
12%. Nilai GR tekecil terdapat pada ikan lele yang diberi pakan buatan sebesar
10%. Nilai EPP teresar terdapat pada ikan lele yang diberi pakan alami denga FR
sebesar 5% yaitu 56,66%.nilai EPP terkecil terdapat pada ikan mas yang diberi
pakan buatan dengan FR sebesar 5% yaitu 0.08%.
3.2 Pembahasan
Pertumbuhan
bisa diartikan sebagai seberapa besar peningkatan bobot dan ukuran suatu
organism. pertumbuhan ikan dari kecil ke besar meliputi beberapa stadia yaitu
stadia benih, juvenile, dan dewasa. Perbedaan ketiga stadia ini didasarkan
kepada ukuran ikan, dan kelengkapan organ-organ tubuh ikan. Laju pertumbuhan
pada setap jenis ikan berbeda-beda, bergantung pada spesies, dan beberapa
factor lingkungan seperti suhu, pH dan oksigen, tidak lupa factor pakan yang
diberikan yaitu menyangkut penyerapan gizi yang dibutuhkan ikan untuk melakukan
metabolisme tubuhnya dan pertumbuhan. Pakan merupakan factor yang sangat
penting pada budidaya ikan. Pemberian pakan harusalah sesuai dengan jenis dan
stadia ikan, pemberian pakan yang tidak seimbang akan mengakibatkan pertumbuhan
yang kurang optimal pada ikan. Fungsi utama pakan adalah untuk kehidupan ikan,
apabila ada kelebihan maka akan berguna untuk pertumbuhan. Dengan begitu, maka
jika menginginkan pertumbuhan ikan yang baik maka pakan yang diberikan harus
lebih dari kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya (Haryono dkk. 2001).
Pemberian pakan yang tepat akan
memacu pertumbuhan dengan lebih cepat.pakan yang diberikan haruslah sesuai
denga bukaan mulut ikan, begitu pula dengan protein yang dibutuhkan. Pakan pada
induk biasanya difokuskan untuk menghasilkan gonad yang berkualitas baik. pakan
alami adalah pakan yang berasal dari makhluk hidup dan sudah tersedia di alam,
pakan tersebut bisa berupa fitoplakton, zooplangkton, dedaunan dan lain-lain.
pakan buatan adalah pakan yang yang sengaja dibuat dengan menyesuaikan
kebutuhan dan kebiasaan makan ikan ( Deni dan Jaka. 2009). Pakan alami sangat
baik digunakan untuk pakan larva, karena kandungan protein yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan ukurannya yang sesuaidengan bukaan mulut.
Pakan alami memiliki tekstur yang mudah dicerna, karena alat pencernaan larve
belum dapat berfungsi dengan sempurna. Pakan alami seperti artemia dan daphnia
dapat bergerak, hal ini dapat mempermudah larva untuk mendeteksi makanannya. Pakan
buata biasanya dibuat dalam pabrik secara besar. Pakan buatan terdiri dari
pakan lengkap dan pakan tambahan. Pakan lengkap terdiri dari protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan jenis ikan
sebagai pakan utama. Sedangkan pakan tambahan adalah pakan yang hanya terdiri
dari satu kandungan saja seperti protein yang diberikan kepada ikan untuk
tambahan pakan saja (Effendi. 2002).
Pertumbuhan
ikan di ukur dengan berbagai parameter yaitu SR, SGR, EPP, FCR, GR, dan
produksi. Tingkat kelangsungan hidup atau survival
rate (SR) adalah persentasi jumlah ikan yang hidup dari seluruh jumlah ikan
yang di tebar.
Keterangan:
SR
= Tingkat kelangsungan hidup (Survival
Rate) (%)
No = Jumlah ikan awal (ekor)
Nt = Jumlah ikan akhir (ekor)
Feed
convertion ratio adalah
persentasi jumlah pakan yang yang di berikan untuk membentuk satu gram bobot
ikan. Semakin kecil nilai FCR artinya semakin efisien pemberian pakan. EPP
merupakan pengukuran seberapa efisien pakan yang dapat dimanfaatkan ikan.
Berikut rumus perhitungan FCR dan EPP:
EPP=
Keterangan :
FCR =
Konversi pakan (%)
Wo = Bobot
rata-rata ikan awal (g)
Wt = Bobot
rata-rata ikan akhir (g)
Wd = Bobot
pakan yang dikonsumsi selama pemeliharaan (g)
SGR merupakan nilai pertumbuhan spesifik ikan. Yaitu
berapa bobot ikan yang berhasil di naikkan dari awal tebar hingga waktu
tetentu. SGR dapat diketahui dengan menggunakan
rumus:
Keterangan :
SGR = Spesific
Growth Rate (%)
Wt = Bobot rata-rata ikan awal (g)
Wo = Bobot
rata-rata
ikan akhir (g)
t = Waktu pemeliharaan
Grouth Rate (GR)
merupakan pertumbuhan panjangikan rata-rata. GR dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
GR =
Grouth Rate
Lt =
panjang akhir
L0 =
panjang awal
N =
jumlah ikan
Soni
dkk (2010) menyatakan bahwa alat pencernaan ikan pada umumnya terdiri dari
mlut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum dan anus. Lambung pada
ikan mas merupakan lambung palsu sehingga ia akan lebih cepat lapar. Ikan mas
merupakan ikan omnivore, yaitu memankan segalanya baik yang berasal dari hewan
maupun tumbuhan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pertumbuhannya ia
mambutuhkan frekuensi pemberian pakan yang lebih sering dibandingkan degan ikan
lele.ikan lele merupakan hewan karnivor yaitu pemakan makanan yang berasal dari
hewan lain. hewan karnivor memiliki usus yang lebih pendek dari panjang
tubuhnya. Hewan karnivor membutuhkan protein yang lebih besar pada pakannya
dibandingkan dengan ikan omnivore (Anoraga. 2012).
IV. KESIMPULAN
DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Jenis
ikan berpengaruh kepada organ kecernaan yang dimiklikinya untuk dapat mencerna
pakan. Lingkungan ikan berpengaruh terhadap ketahanan ikan dan cara ikan menyesuaikan diri melalui
proses metabolisme tubuhnya. Kesesuaian antara pakan, lingkungan dan jenis ikan
akan meningkatkan laju pertumbuhan ikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Affandi. 2002.
Fisiologi Hewan Air. Riau: universitas riau press
Effendi, Irzal.
2009. Dasar Dasar akuakultur. Bogor: ipb press
Haryono dkk. 2001. Pertumbuhan
ikan nila gift yang diberi pakan dengan sumber proteik hewani yang berbeda.
Jurnal. Pengkajian dan pemanfaatan sumberdaya hayati
Sony dkk. 2010. Pengamatan
anatomi eksternal dan internal pisces. http://www.scribd.com/doc/43515067/ikan-mas. [18-5-2012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar