Selasa, 07 Agustus 2012



PERTUMBUHAN

 
Disusun oleh:

Aslia
C14100090
DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012


I.                 PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

                 Pertumbuhan sering diartikan sebagai pertambahan panjang, bobot, maupun stadia pada periode waktu tertentu., partumbuhan semacam itu sesungguhnya hanyalah pertumbuhan fisik. Pertumbuhan dari segi kimia merupakan pertambahan kandungan dalam tubuh yaitu pertambahan lemak, karbohidrat, protein, dan mineral. Lemak, karbohidrat, protein, lemak, dan mineral akan menjadikan energy dalam tubuh maka dapat dikatakan sebagai pertumbuhan.

                 Laju pertumbuhan pada setiap ikan berbeda, beberapa factor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah spesies dan factor lingkungan yaitu shu, pH, oksigen, dan pakan. Pakan merupakan factor yang sangat menentukan. Pakan yang dimakan oleh ikan, digunakan untuk melakukan metabolisme tubuhnya. Saat metabolisme tubuh ikan sudah terpenuhi sepenuhnya maka pakan yang termakan baru digunakan untuk pertumbuhan tubuhnya.
1.2  Tujuan

Percobaan ini bertujuan untukmengetahui pengaruh factor yang diperlakukan (lingkungan, pakan, jenis, dan ukuran ikan) terhadap pertumbuhan.


II.              METODOLOGI

2.1         Waktu dan Tempat

Praktikum fisiologi hewan air dengan judul pertumbuhan, dilakukan pada hari Senin, tanggal 7-14 Mei 2012 bertempat di laboratorium fisiologi hewan air, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

2.2  Alat dan Bahan

                 Alat yang digunakan dalam praktikum pertumbuhan ini adalah plastic pakan, kertas label, timbangan, akuarium, koran, selotip, mistar, ember, gelas cup. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan nila, ikan lele, pakan alami, dan pakan buatan.

2.3  Prosedur Kerja

                 Praktikum ini menggunakan 2 buah akuarium untuk masing-masing kelompok yang diisi 20 liter air yang disertai dengan aerasi. Disiapkan 10 ekor ikan yang sudah dihitung panjang dan bobotnya. Ikan yang sudah sisiapkan dimasukkan dalam akuarium. Pakan disiapkan dengan FR 5%, 7%, 10%, 12%, dan adsatiation yaitu pemberian pakan sekenyangnya. Jumlah pakan= FRxBiomassa. Ikan diberi pakan 3x sehari. Akuarium disipon setiap kari dengan pergantian air sebanyak 30%. Setelah pemeliharaan dilakukan sampling akhir.
 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Jenis ikan, jenis, pakan, dan kadar pakan yang diberikan kepada ikan akan berpengatuh terhadap pertumbuhan inak. Percobaan berikut dilakukan oleh 10 kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Berikut hasil percobaan pertumbuhan yang telah dilaksanakan selama 2 minggu:

Tabel 1. Hasil pengukuran pertumbuhan ikan

No
Ikan
Jenis Pakan
Perlakuan (kelompok)
Parameter
SGR
SR
FCR
GR
EPP
Yield




1




 Mas


Pakan Alami
FR 5% (1)
0.58
33.33%
5.47
0.07
18.3
-16
FR 5% (9)
0.9
33.33%
3.24
0.16
0.31
2.3
FR 7% (3)
0.23
0%
2.15
0.11
0.47
2
FR 10% (6)
6.93
0%
19.23
0.07
5.2
1.3
FR 12% (7)
-2.27
0%
5.84
0.36
17.12
-2.2


Pakan Buatan
FR 5% (1)
0.64
100%
6.84
0.08
0.08
2.6
FR 5% (9)
0.79
33.33%
2.51
0.17
0.39
20.5
FR 7% (3)
0.75
0%
1.59
0.11
0.63
3
FR 10% (6)
0.56
0%
8.81
0.1
11.34
1.1
FR 12% (7)
-3.98
33.33%
4.56
0.29
21.9
-3.4





2





Lele


Pakan Alami
FR 5% (2)
0.05
33.33%
3.89
0.15
56.55%
0.7
FR 7% (4)
0.62
33.33%
0.39
0.14
2.56%
-7.01
FR 10% (5)
88.09
33.33%
2.71
0.23
0.37
13
FR 12% (8)
2.08
66.67%
12.5
0.23
0.08
-1
Adsatiation (10)
0.83
0%
0.14
0.26
7.13
0


Pakan Buatan
FR 5% (2)
0.18
66.66%
2.02
0.39
19.24%
0
FR 7% (4)
0
33.33%
0.57
0.06
1.75%
10
FR 10% (5)
22.61
66.67%
2.5
0.02
0.4
1
FR 12% (8)
1.91
66.67%
3.33
1.23
0.3%
-1
Adsatiation (10)
8.4x10-3
100%
12
0.23
0.08
1

Nilai SGR terbesar terdapat pada ikan lele yang diberi pakan alami dengan FR sebesar 10% yaitu 88.09 dan nilai SGR terkecil terdapat pada ikan mas yang diberi pakan buatan dengan FR sebesar 12% yaitu sebesar -3.98. nilai SR tyerbesar terdapat pada ikan mas yang diberi pakan buatan dengan FR sebesar 5% dan ikan lele yang diberi pakan buatan sescara adsatiation yaitu sebesar 100%. Nilai FCR terbesar terdapat pada ikan lele yang diberi pakan buatan secara adsatiation. Nilai FCR terkecil terdapat pada ikan lele yang diberi pakan alami secara adsatiation. Nilai GR terbesar tedapat pada ikan lele yang dberi pakan buatan dengan FR sebesar 12%. Nilai GR tekecil terdapat pada ikan lele yang diberi pakan buatan sebesar 10%. Nilai EPP teresar terdapat pada ikan lele yang diberi pakan alami denga FR sebesar 5% yaitu 56,66%.nilai EPP terkecil terdapat pada ikan mas yang diberi pakan buatan dengan FR sebesar 5% yaitu 0.08%.

3.2 Pembahasan

Pertumbuhan bisa diartikan sebagai seberapa besar peningkatan bobot dan ukuran suatu organism. pertumbuhan ikan dari kecil ke besar meliputi beberapa stadia yaitu stadia benih, juvenile, dan dewasa. Perbedaan ketiga stadia ini didasarkan kepada ukuran ikan, dan kelengkapan organ-organ tubuh ikan. Laju pertumbuhan pada setap jenis ikan berbeda-beda, bergantung pada spesies, dan beberapa factor lingkungan seperti suhu, pH dan oksigen, tidak lupa factor pakan yang diberikan yaitu menyangkut penyerapan gizi yang dibutuhkan ikan untuk melakukan metabolisme tubuhnya dan pertumbuhan. Pakan merupakan factor yang sangat penting pada budidaya ikan. Pemberian pakan harusalah sesuai dengan jenis dan stadia ikan, pemberian pakan yang tidak seimbang akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang optimal pada ikan. Fungsi utama pakan adalah untuk kehidupan ikan, apabila ada kelebihan maka akan berguna untuk pertumbuhan. Dengan begitu, maka jika menginginkan pertumbuhan ikan yang baik maka pakan yang diberikan harus lebih dari kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya (Haryono dkk. 2001).

            Pemberian pakan yang tepat akan memacu pertumbuhan dengan lebih cepat.pakan yang diberikan haruslah sesuai denga bukaan mulut ikan, begitu pula dengan protein yang dibutuhkan. Pakan pada induk biasanya difokuskan untuk menghasilkan gonad yang berkualitas baik. pakan alami adalah pakan yang berasal dari makhluk hidup dan sudah tersedia di alam, pakan tersebut bisa berupa fitoplakton, zooplangkton, dedaunan dan lain-lain. pakan buatan adalah pakan yang yang sengaja dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan dan kebiasaan makan ikan ( Deni dan Jaka. 2009). Pakan alami sangat baik digunakan untuk pakan larva, karena kandungan protein yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan ukurannya yang sesuaidengan bukaan mulut. Pakan alami memiliki tekstur yang mudah dicerna, karena alat pencernaan larve belum dapat berfungsi dengan sempurna. Pakan alami seperti artemia dan daphnia dapat bergerak, hal ini dapat mempermudah larva untuk mendeteksi makanannya. Pakan buata biasanya dibuat dalam pabrik secara besar. Pakan buatan terdiri dari pakan lengkap dan pakan tambahan. Pakan lengkap terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang sesuai dengan kebutuhan jenis ikan sebagai pakan utama. Sedangkan pakan tambahan adalah pakan yang hanya terdiri dari satu kandungan saja seperti protein yang diberikan kepada ikan untuk tambahan pakan saja (Effendi. 2002).

       Pertumbuhan ikan di ukur dengan berbagai parameter yaitu SR, SGR, EPP, FCR, GR, dan produksi. Tingkat kelangsungan hidup atau survival rate (SR) adalah persentasi jumlah ikan yang hidup dari seluruh jumlah ikan yang di tebar.


Keterangan:

SR = Tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate) (%)

No  = Jumlah ikan awal (ekor)

Nt  = Jumlah ikan akhir (ekor)

Feed convertion ratio adalah persentasi jumlah pakan yang yang di berikan untuk membentuk satu gram bobot ikan. Semakin kecil nilai FCR artinya semakin efisien pemberian pakan. EPP merupakan pengukuran seberapa efisien pakan yang dapat dimanfaatkan ikan. Berikut rumus perhitungan FCR dan EPP:

                                   

EPP=

Keterangan :

FCR        = Konversi pakan (%)

Wo          = Bobot rata-rata ikan awal (g)

Wt           = Bobot rata-rata ikan akhir (g)

Wd          = Bobot pakan yang dikonsumsi selama pemeliharaan (g)

SGR merupakan nilai pertumbuhan spesifik ikan. Yaitu berapa bobot ikan yang berhasil di naikkan dari awal tebar hingga waktu tetentu. SGR dapat diketahui dengan menggunakan rumus:


Keterangan :

SGR        = Spesific Growth Rate (%)

Wt           = Bobot rata-rata ikan awal (g)

Wo          = Bobot rata-rata ikan akhir (g)

t               = Waktu pemeliharaan

Grouth Rate (GR) merupakan pertumbuhan panjangikan rata-rata. GR dapat dihitung dengan rumus:


Keterangan:

GR          = Grouth Rate

Lt            = panjang akhir

L0           = panjang awal

N             = jumlah ikan

Soni dkk (2010) menyatakan bahwa alat pencernaan ikan pada umumnya terdiri dari mlut, faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum dan anus. Lambung pada ikan mas merupakan lambung palsu sehingga ia akan lebih cepat lapar. Ikan mas merupakan ikan omnivore, yaitu memankan segalanya baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pertumbuhannya ia mambutuhkan frekuensi pemberian pakan yang lebih sering dibandingkan degan ikan lele.ikan lele merupakan hewan karnivor yaitu pemakan makanan yang berasal dari hewan lain. hewan karnivor memiliki usus yang lebih pendek dari panjang tubuhnya. Hewan karnivor membutuhkan protein yang lebih besar pada pakannya dibandingkan dengan ikan omnivore (Anoraga. 2012).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan

Jenis ikan berpengaruh kepada organ kecernaan yang dimiklikinya untuk dapat mencerna pakan. Lingkungan ikan berpengaruh terhadap ketahanan ikan  dan cara ikan menyesuaikan diri melalui proses metabolisme tubuhnya. Kesesuaian antara pakan, lingkungan dan jenis ikan akan meningkatkan laju pertumbuhan ikan.

DAFTAR PUSTAKA
Affandi. 2002. Fisiologi Hewan Air. Riau: universitas riau press

Anoraga, Winarno. 2012. System pencernaan ikan lele. http://www.mycatfish.com/2012. [18-5-2012]

Deni dan Jaka. 2009. Pakan ikan air tawar. http://www.dejeefish.com/. [18-5-2012]

Effendi, Irzal. 2009. Dasar Dasar akuakultur. Bogor: ipb press

Haryono dkk. 2001. Pertumbuhan ikan nila gift yang diberi pakan dengan sumber proteik hewani yang berbeda. Jurnal. Pengkajian dan pemanfaatan sumberdaya hayati
Sony dkk. 2010. Pengamatan anatomi eksternal dan internal pisces. http://www.scribd.com/doc/43515067/ikan-mas. [18-5-2012] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar