Senin, 06 Agustus 2012


PENGARUH BAHAN ANTIMIKROBA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
 

Disusun oleh :

Aslia

C14100090


TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012


I.                   PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

            Pertumbuhan bakteri dalam organism budiaya terkadang menjadi suau masalah, bahkan bisa bersifat toksik dan menyebabkan kematian terhadap organism. untuk mencegah, menghambat dan mematikan mikroba pada organisme harus diketahui terlebih dahulu sifat bakteri yang akan dihambat pertumbuhannya dan kemampuan dari bahan antibakteri yang akan digunakan. Beberapa bahan antimikroba yang biasa ditemui adalah alcohol, fenol, formalin dan masih banyak lagi.

            Zat antibakteri member respon yang berbeda terhadap mikroba. Beberpa cara yang digunakannya adalah dengan mendenaturasi protein, merusak membrane, menghambat sintesis protein, merusak dinding sel, dan laing-lain.

1.2  Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh berbagai bahan antimikroba terhadap viabilitas bakteri.


II. METODOLOGI


2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dasar-dasar mikrobiologi akauatik dengan judul pengaruh bahan antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri dilakukan pada hari Rabu, 16 Mei 2012 pukul 07.00 dan pengamatan pada hari Kamis, 17 Mei 2012 di laboratorium lingkungan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

2.2 Alat dan Bahan

        Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, kertas saring steril, pinset, pipet steril, batang penyebar. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah biakkan cairan bakteri aeromonas sp. dan bacillus sp.  formalin 10%, alcohol 70%, clofomfenicol, PBS, dan meniran 6ppt.

2.3 Prosedur Kerja

        Suspense bakteri sebanyak 0,1 ml diambil dari medi TSA lalu disebar merata dalam cawan petri. Pinset dibakar dengam api bunsen, lalu kertas diambil dan dicelupkan kedalam larutan formalin. Pengambilan kertas dilakukan sebanyak 5 kali,yaitu satukali untuk setiap bahan antimikroba. Kertas saring tersebut diletakaan dalam cawan petri denan diberi jarak antar kertas. Biakan bakteri diinkubasi selama 24jam. Bakteri yang tumbuh dan daerahn bening yang timbul diamati.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
       Percobaan anti bakteri dilakukan terhadap dua jenis bakteri dengan 4 bahan antibakteri yang berbeda. Berikut merupakan hasil dari pengamatan pengaruh bahan anti mikroba terhadap pertumbuhan bakteri aeromonas hydrophila dan bacillus sp:
Tabel 1. Pengaruh bahan antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri
No
   Bahan Antimikroba
Zona Bening
Aeromonas hydrophila
Bacillus sp.
1
Formalin 10%
1.1
0.8
2
Alkohol 70%
0.7
0.7
3
Cloromfenicol
1.1
1.4
4
5
PBS
Meniran 6 ppt
-
0.9
0.7
0.6
Pada bakteri aeromonas hydrophila media formalin dan cloromfenicol menghasilkan diameter bening yang paling luas yaitu 1,1 sedangkan media PBS tidak terjadi diameter bening. Pada bakteri bacillus sp media cloromfenicol menghasilkan diameter lingkar bening sebesar 1.4 sedangkan diameter lingkar terkecil terjadi pada media meniran 6ppt.
            
 Gambar 1. Bakteri Bacillus sp               Gambar 2. Bakteri Aeromonas hydrophila
3.2 Pembahasan
Zat anti mikroba adalah zat yang da[pat menghambat atau membunuh berbagai jenis mikroba patogen. Menurut yanti (2008) beberapa factor yang dapat mempengaruhi kinerja dan kemampuan suatu zat dalam menghambat mikroba adalah konsentrasi bahan yang digunakan/ media, waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis mikroba berbeda, pH yang dapat mempengaruhi organism dan bahan kimianya, temperature yang tinggi biasanya akan mempercepat laju pembunuhan bakteri, sifat dan karekteristik dari setiap bakteri yang berbeda-beda, usia organism yang dapat mempengaruhi daya tahan bakteri tersebut, dan bahan ekstrak yang terdapat dalam mikroba seperti darah atau nanah akan membantu laju pembunuhan bakteri.
            Meniran merupakan salah satu bahan yang berfungsi sebagai zat antimikroba. Beberapa Negara seperti brazil dan jepang meneliti bahwa meniran mengandung zat senyawa lignin seperti seperti filantin, hipofilantin, nirantin, nirtetralin, nirfilin, filtetralin, lintetralin, isotetralin, dan filnirurin. meniran juga memiliki kandungan senyawa bioflafonoid, alkoloid dan kelompok  senyawa steroid seperti estradiol dan sitosterol. Berdasarkan bahan-bahan kandungannya tersebut meniran sering dijadikan obat-obatan tradisional. Meniran juga bersifat anti karsinogen sehingga dapat mencegah penyakit kanker.
            Setiap bakteri memiliki cirri-ciri dan ketahanan tersendiri dalam merespon keadaan disekitarnya. Factor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap bakteri diantaranya pH, suhu, salinitas dan kebutuhannya terhadap oksigen. Suhu, satu jenis bakteri biasanya memiliki rentang suhu yang tidak terlalu luas, sensitifitasnya terhadap suhu dipengaruhi oleh enzim dalam tubuhnya. Selama proses penumbuhan bakteri, kadar pH dapat berubah naik dan turun sesuai dengan komposisi media yang digunakan. Fluktuasi pH dapat dicegah dengan penambahan buffer. Berdasarkan kebutuhan bakteri terhadap oksigen, sifat tersebut dibagai dalam sifat aerob yaitu mutlak membutuhkan oksigen, anaerob yaitu mutlak tidak butuh oksigen, dan aerob fakultatif yaitu dapat hidup dalam keadaan oksigen yang sedikit. Factor oksigen terbut juga dapat dijadikan cara untuk mencegah pertumbuhan bakteri, yaitu dengan contoh memberi perlakuan oksigen pada bakteri yang bersifat anaerob (yanti. 2008). Bakteri yang digunakan dalam praktikum ini adalah bakteri Bacillus sp. dan Aeromonas hidrophilla. Bakteri dari genus Bacillus  memiliki cirri-ciri dengan koloni berwarna putih susu. Sel bulat dengan tepian keriput. Selnya berbentuk batang dan lurus memiliki ukuran 0,5-2,5 x 1,2-10 µm. pada pewarnaan gram bakteri ini bersifat gram +, dapat bergerak, menunjukkan hasil positif terhadap uji katalase dan oksidase. Suhu optium dalam melangsungkan kehidupannya adalah sekitar 30-37oC. salinitas yang paling baik untuk kehidupannya adalah 1-3% (feliatra dkk. 2004). Bakteri yang kedua adalah Aeromonas hidrophylla, bakteri ini tergolong kedalam bakteri gram negative. Bakteri ini dapat hidup dalam kadar salinitas dibawah 1,5% namun dalam hasil percobaan didapat salinitas 3% hal ini mungkin terjadi kesalahan pada media. Dalam perconaan suhu hal ini sesuai dengan hasil percobaan perkembangbiakkan bakteri ini yang tumbuh paling banyak pada suhu 37oC.
            Formalin dan cloromphenicol menghasilkan diameter yang paling besar dalam menghambat pertumbuhan bakteri aeromonas hydrophilla, artinya formalin dan cloromphenicol berperan ampuh dalam membunuh bakteri ini dibandingkan dua bahan antimikroba yang lainnya. Bahan PBS tidak menghasilkan lingkaran bening, dapat diindikasikan bahwa baha yang terkandung dalam PBS masih mampu ditolelir oleh aeromonas sehingga ia masih dapat tumbuh. Pada bakteri bacillus, bahan yang menghasilkan lingkaran paling luas adalah cloromphenicol dan diamerter paling kecil adalah bahan meniran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aris (2011) bahwa cloromphenicol merupakan bahan bakteriostatik dalamkadar tinggi akan menjadi bersifat bakteisid. Cloromphenicol menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat ribosom subunit 50s dalam pembentukan ikatan peptide. Bahan ini sangat ampuh pada bakteri gram positif dan beberapa bakteri gram negative bersifat aerob contohnya Salmonella, H. influenzae, N. Meningitidis, dan Vibrio cholerae.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Untuk menghambat pertumbuhan mikroba haruslah disesuaikan antara sifat dari mikroba yang yang akan dihambat pertumbuhannya dengan bahan antimikroba yang akan diguanakan. Untuk bakteri Aeromonas hidrophilla, bahan antimikroba yang sesuai adalah formalin 10% dan cloromphenicol, sedangkan untuk bakteri Bacillus sp. bahan antimikroba yang baik adalah cloromphenicol.
4.2 Saran
            Pada praktikum selanjutnya diharapkan alat yang disediakan dapat berfungsi dengan baik sehingga tidak menghambat jalannya praktikum.
 
DAFTAR PUSTAKA
Aris. 2011. Cloromphenicol obat generic. http://www.arisclinic.com/2011/10/chloramphenicol/ [22-5-2012]
BBPBAT. 2010. Penggunaan bahan antimikroba nabati meniran untukmeningkatkan daya tahan tubuh ikan mas. http://www.kp3k.kkp.go.id/ttg/?m=3&dd=1039 [21-5-2012]
Feliatra. 2004. Isolasi dan identifikasi bakteri probiotik dari kerapu macan dan upaya efisiensi pakan ikan. Jurnal. Jurnal akuakultur Indonesia.
Widjojo. 2009. Tips membasmi bakteri aeromonas hydrophyla. http://www.infoagrobisnis.com/2009/. [15-5-2012]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar