PENGHITUNGAN BAKTERI DENGAN METODE HITUNGAN CAWAN
Disusun oleh :
Aslia
C14100090
DEPARTEMEN
BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jumlah mikroba yang
terdapat di suatu media perairan bebas tidak terhitung jumlahnya karna terlalu
banyak. Untuk menumbuhkan bakteri maka dibutuhkan bakteri yang sejenis dan
dalam jumlah yang dapat dihitung. Dalam melakukan perhitungan dapat dilakukan
dengan cara langsung yaitu dengan menghitung jumlah koloni dalam media biakan
dengan menggunakan mikroskop dan perhitungan secara tidak langsung yaitu dengan
perhitungan koloni. Sebelum dilakukan perhitungan, terlebih dahulu dilakukan
pengenceran media agar jumlah bakteri dengan mudah dapat dilihat dan dihitung.
Penghitungan jumlah
mikroba dalam suatu media kauakultur perlu dilakukan untuk mengetahui kualitas
dari media tersebut. Karena sebagian besar bakteri bersifat toksik, dengan
julah yang diketahui dapat mempermudah menghitung kadar obat yang dapat
digunakan.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan
untuk mempelajari cara melakukan pengenceran serial dan menentukan jumlah
bakteri dalam suatu sampel dengan metode hitungan cawan.
II.
METODOLOGI
2.1 Waktu dan
Tempat
Praktikum dasar-dasar mikrobiologi akauatik dengan
judul perhitungan bakteri dengan metode hitungan cawan dilakukan pada hari
Rabu, 25 April 2012 pukul 07.00 dan pengamatan pada hari Kamis, 26 April 2012 di
laboratorium lingkungan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
2.2
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, cawan petri, rak tabung, pipet,
batang penyebar. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bakteri
pseudoalteromonas sp. media swc, dan larutan fisiologis.
2.3
Prosedur Kerja
Tabung reaksi berisi
larutan fisiologis disiapkan berjajar. Sampel suspense dikocok baik-baik hingga
kekeruhannya merata. Pengenceran dilakukan pada serian suspense. Bakteri
diambil 1ml secara aseptic dan dimasukkan ke dalam tabung 9ml pertama (10-1).
Larutan dikocok hingga rata. Larutan 10-1 diambil 1ml dan
dipindahkan ke tabung 9 ml kedua (10-2). Perlakuan pengenceran
dilakukan hingga larutan 10-7. Disiapkan 3 cawan petri sterin dan 3
cawan petri berisi media swc, setiap cawan diberi kode sesuai perlakuan. Sampel
diambil dengan pipet sebanyak 0,1 ml dari tabung pengencer 5,4 dan 3 untuk
dituangkan dalam media swc dengan batang penyebar. Larutan diambil kembali
0,1ml untuk dituang kedalam cawan petri steril, media scw ditambahkan dan di
goyangkan agar rata. Agar dibiarkan agar padat lalu diletakkan terbalik untuk
diinkubasi selama 24 jam. Bakteri yang sudah tumbuh dihitung dan dikalikan
denga factor pengencernya.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Perhitungan jumalah
bakteri dengan metode cawan tuang dan cawan sebar dilakukan oleh 12 kelompok.
Data hasil perhitungan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1 Hasil dari perhitungan bakteri dengan
metode hitungan cawan
Kelompok
|
Cawan
|
Pengenceran
|
Rata-rata
|
||
10-5
|
10-6
|
10-7
|
|||
1
|
T
|
1.08 x 108
|
-
|
2 x 108
|
1.03 x 108
|
S
|
1.67 x 108
|
TBUD (37.8 x 108)
|
50 x 108
|
29.82 x 108
|
|
2
|
T
|
0.23 x 108
|
-
|
-
|
0.23 x 108
|
S
|
TBUD(9.28 x 108)
|
2.6 x 108
|
52 x 108
|
21.29 x 108
|
|
3
|
T
|
2.55 x 108
|
1.8 x 108
|
30 x 108
|
11.45 x 108
|
S
|
-
|
35.6 x 108
|
-
|
35.6 x 108
|
|
4
|
T
|
1.69 x 108
|
0.1 x 108
|
1 x 108
|
0.93 x 108
|
S
|
0.74 x 108
|
7 x 108
|
7 x 108
|
4.91 x 108
|
|
5
|
T
|
0.83 x 108
|
1.3 x 108
|
1 x 108
|
1.04 x 108
|
S
|
1.99 x 108
|
19.3 x 108
|
33 x 108
|
18.1 x 108
|
|
6
|
T
|
0.01 x108
|
2.2 x 108
|
23 x 108
|
8.40 x 108
|
S
|
TUBD (4.32 x 108)
|
28.2 x 108
|
90 x 108
|
40.84 x 108
|
|
7
|
T
|
-
|
-
|
-
|
-
|
S
|
TBUD (5 x 108)
|
9 x 108
|
-
|
4.67 x 108
|
|
8
|
T
|
0.57 x 108
|
1.3 x 108
|
-
|
0.62 x 108
|
S
|
TBUD (5.13 x 108)
|
8.1 x 108
|
-
|
4.41 x 108
|
|
9
|
T
|
-
|
-
|
-
|
-
|
S
|
2 x 108
|
9.6 x 108
|
37 x 108
|
16.2 x 108
|
|
10
|
T
|
2.40 x 108
|
-
|
-
|
2.40 x 108
|
S
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
11
|
T
|
0.09 x 108
|
0.3 x 108
|
6 x 108
|
2.13 x 108
|
S
|
TBUB (6.86 x 108)
|
13.7 x 108
|
65 x 108
|
28.52 x 108
|
|
12
|
T
|
0.07 x 108
|
-
|
1 x 108
|
0.36 x 108
|
S
|
TBUD (9.12 x 108)
|
1.1 x 108
|
46 x 108
|
18.74 x 108
|
Keterangan : T
Metode Tuang
S Metode Sebar
- Tidak ada bakteri tumbuh
TBUD
Terlalu banyak untuk dihitung
Hasil perhitungan
jumlah bakteri dengan metode cawan sebar terbanyak terdapat pada kelompok 3
dengan rata-rata 35,6x108. Hasil perhitugan jumlah bakteri dengan
metode cawan sebar terkecil terdapat pada kelompok 8 dengan rata-rata 4,41x108.
Hasil perhitungan julah bakteri dengan metode cawan tuang terbesar terdapat
pada kelompok 3 sebesar 11,45x108. Hasil perhitungan jumlah bakteri
dengan metode cawan tuang terkecil terdapat pada kelompok 2 sebesar 0.23 x
108.
3.2 Pembahasan
Bakteri yang digunakan dalam perhitungan cawan adalah bakteri
pseudoalteromonas sp. Klasifikasi bakteri Pseudoalteromonas sp.
adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Bacteria
Filum :
Proteobacteria
Kelas :
Gamma Proteobacteria
Ordo :
Alteromonadales
Family :
Alteromonadaceae
Genus : Pseudoalteromonas
Spesies : Pseudoalteromonas sp.
Pseudoalteromonas
merupakan bakteri air laut, pada cawan biakan bakteri ini berwarna orange.
Berdasarkan morfologinya, bakteri ini termasuk kedalam golongan bakteri
eukariotik dengan gram negative (Razali,2011)
Dalam metode penghitungan
cawan dianggap bahwa sel yang hidup akan berkembang menjadi koloni-koloni. Perhitungan
yang dilakukan adalah perhitungan secara manual sehingga dibutuhkan ketelitian
dalam menghitung jumlah koloni. Teknik perhitungan sacara langsung ini butuh
keterampilan dalam melakukan pengenceran. Pengenceran yang dilakukan dalam
perhitungan bakteri melalui beberapa tahap yaitu 10-1 hingga
perhitungan 10-7atau disesuaikan dengan kepadatan bakteri dalam
media yang akan diencerkan. Pengenceran yang dilakukan bertahap ini sangat
rentan terhadap kontaminasi bakteri dari luar. Terbukti dengan terdapatnya
koloni berwarna putih yang ada dalam cawan biakan. Cawan yang dipilih merupakan
cawan yang berisi 30-300 koloni bakteri. Perhitungan jumlah organisme dilakukan
dengan cara menghitung jumlah koloni yang terdapat dalam cawan dikalikan dengan
factor pengencernya. Hal sesuai dengan Harmita dkk (2008) bahwa pertumbuhan
dalam cawan petri yang paling baik untuk dihitung adalah cawan petri dengan
jumlah koloni 30-300 per cawan.
Setiap tahap pengenceran
harus teliti dalam melakukan pipeting agar didapatkan hasil yang tepat, jika
pengambilan biakan dengan pipet lebih dari 1ml maka akan sangat berpengaruh
terhadap jumlah akhir biakan. Ukuran mikroba yang mikroskopis memungkinkan ia
berada dalam jumalah yang banyak walau hanya dalam 1 tetes air. Tebukti dari
hasil cawan biakan masih ada beberapa cawan yang jumlahnya terlalu banyak
sehingga tidak dapat dihitung atau biasa diebut TBUD (terlalu banyak untuk dihitung).
Hal ini sesuai dengan Harmita dkk (2008) saat pengenceran larutan diambil 1 ml
dan dibiakkan dalam cawan petri, dalam perhitungannya kerapatan bakteri harus
diperhatikan, jika terlalu rapat maka hasil yang didapat akan sulit dihitung.
Pada metode hitungan cawan,
perhitungan dengan menggunakan cawan tuang sedikit lebih baik, karena dapat
mengurangi kemungkinan kesalahan pada saat penyebaran. Bakteri ada yang tidak
tumbuh, salah satu penyebab yang mungkin terjadi adalah batang penyebar yang
terlalu panas. Penyebaran yang kurang merata juga menjadi salah satu faktor
yang membuat bakteri tumbuh secara bertumpuk dan susah dihitung (Anonim, 2009)
4.
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Pengenceran biakan bakteri
dilakukan secra serial yaitu berulang kali, pengenceran dilakukan hingga factor
pengenceran 10-7. Pada perhitungan cawan sebar terdapat bakteri
dalam selang 4,41x108 sampai 35,6x108.
Perhitungan cawan tuang terdapat bakteri dalam selang 0.23 x
108 sampai 11,45x108.
4.2
Saran
Alat
dan bahan yang akan digunakan jumlahnya diperbanyak dan sebaiknya disediakan di
masing-masing meja praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Harmita
dkk. 2008. Buku ajar analisis hayati. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC
Razali,
M. 2011. Pendahuluan. repository.usu.ac.id. [1-5-1012]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar