Senin, 06 Agustus 2012

PENGGUNAAN PIPET SEROLOGIS SECARA ASEPTIK

PENGGUNAAN PIPET SEROLOGIS SECARA ASEPTIK


Di susun oleh:

Aslia

C14100090


TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
                                                                                2012


I.PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

          Pipet sangat diperlikan dalam setiap kegiatan pemindahan zat cair. Pipet bisa digunakan untuk memindahkan cairan dengan jumlah yang diinginkan. Pipet yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah 1 ml, 5 ml, 10 ml, bisa menggunakan pipet volumetric. Pipet volumatrik merupakan pipet yang digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah yang sudah ditentukan pada pipet tersebut. Pipet serologis berbeda dengan pipet volumatrik yaitu memiliki garis garis menunjukkan skala, sehingga memungkinkan untuk mengambil dalam jumlah tertentu.

          Pemindahan mikrobadalam mediacair dengan menggunakan pipet tidak mudah. Jumlah biakan yang diambil harus sesuai karena dapat mempengaruhi kepadatan bakteri dalam wadah. Pemindahan harus dilakukan secara aseptic untuk menghindari tumbuhnya mikroba yang tidak diinginkan. Pengerjaan pemindahan harus dilakukan didekat api bunsen. Pipet dan wadah yang akan digunakan haruslah sudah disterilkan terlebih dahulu.



1.2  Tujuan

          Mempelajari teknik pemipetan sehingga dapat memindahkan biakan kaldu dalam jumlah yang ditentukan secara aseptik.


II. METODOLOGI



2.1 Waktu dan Tempat

          Praktikum dasar-dasar mikrobioligi akuakultur dengan judul penggunaan pipet serologis secara aseptic dilakukan pada hari Rabu, 7 maret 2012 di ruang Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, INstitut Pertanian Bogor.



2.2 Alat dan Bahan

          Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah rak tabung, 1 tabung reaksi bersumbat berisi 5 ml air kran, 1 tabung reaksi kosong bersumbat, 3 tabung reaksi bersumbat berisi SWC, 1 tabung reaksi berisi biakan Vibrio harveyi, pipet berukuran 1 ml, bulb, dan api bunsen.



2.3 Prosedur Kerja

2.3.1 Proses Pemindahan Media SWC (Sea Water Complete) Secara Aseptik

          Peganglah tabung di tangan kiri dan pipet di tangan kanan. Pasang bulb di pangkal pipet dan tekan huruf A untuk mengeluarkan udara dalam bulb. Angkat sumbat dan panaskan mulut tabung dan pipet pada api bunsen. Masukkan pipet dalam tabung, sedot cairan dengan menekan huruf S sampai batas yang diinginkan yaitu 1 ml. pindahkan ke tebung yang lainnya dan tekan huruf E untuk mengeluarkan cairan dalam pipet. Panaskan kembali mulut tabung lalu tutup dengan sumbat.



2.3.1 Proses Pemindahan biakan mikroba Vibrio harveyi secara aseptic pada   media SWC (Sea Water Complete)

          Pegang tabung di tangan kiri dan pipet di tangan kanan. Buka sumbat tabung dan panaskan mulut tabung serta pipet. Ambil biakan Vibrio harveyi sebanyak 1 ml denganmenekan huruf S pada bulb. Pindahkan pipet ke tabung berisi media SWC. Tekan huruf E pada bulb untuk mengeluarkan biakan bakteri.





2.3.3 Teknik Penggunaan Pipet Serologis dan Bulb

          Pasang bulb pada pangkal pipet. Tekan huruf A untuk mengeluarkan uadara di dalam pipet. Masukkan pipet ke tabung yang akan di abil cairannya. Tekan huruf S untuk menyedot cairan masuk ke dalam pipet sampai kadar yang diinginkan. Pindahkan pipet ke wadah yang dituju. Tekan huruf E untuk mengeluarkan cairan dalam pipet.

                

Gambar 1 pipet serologis dan bulb

III. HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1 Hasil

          Pada pratikum ini dilakukan pemindahan media SWC secara aseptik yang dilakukan oleh 3 orang dan pemindaha biakan Vibrio harveyi 4 orang praktikan dari masing- masing kelompok. Berikut hasil dari kelompok 4:



No
Nama
Warna
Gambar
1
Aslia
-
2
Elvani
-
3
Nita
+

Tabel 1. Hasil pemindahan media SWC 1 ke media SWC 2 secara aseptic:





















Keterangan      :  - = Bening

                     + = Keruh

          Berdasarkan tabel didapatkan hasil dua perlakuan berwarna bening yang berarti media tersebut bebas kontaminan. Dan satu perlakuan berwarna keruh yang berarti terdapat kontaminan.

Tabel 2. Hasil Pemindahan Bikana Vibrio Harveyi ke media SWC (Sea Water Complete) Steril Secara Aseptik.

No
Nama
Keterangan
1
Dio
-
2
Bopont
-
3
Agas
+
4
Asih
-

Keterangan      :  - = tidak berpendar

                          + = sedikit berpendar

                         ++= berpendar

                      +++ = sangat berpendar



3. 2 Pembahasan

          Mikroba yang digunakan dalam praktikum ini adalah bakteri Vibrio haerveyi. Bakteri ini dapat berpendar dalam ruangan gelap. Bahan yang dapat menyebabkan pendaran cahaya adalah rantai aldehid panjang. Pendaran bakteri dapat bertahan hingga 2-3 hari pada media TCBS dan SWC )(widanarni, 2004). Klasifikasi dari bakteri ini adalah:

            Kingdom         : Bacteria

            Filum               : Proteobacteria

            Kelas               : Gamma Proteobacteria

            Ordo                : Vibrinales

            Famili              : Vibrionaceae

            Genus              : Vibrio

            Spesies            : Vibrio harveyi

            Hasil yang didapat bahwa hanya satu buah perlakuan pemindahan biakan Vibrio harveyi yang berpendar hal ini mungkin terjadi karena pengerjaan yang kurang aseptic. Sumber biakan Vibrio harveyi mungkin mati karena saat pengambilan bakteri, pipet yang digunakan terlalu panas. Pipet yang sudah berisi biakan bakteri seharusnya tidak dipanaskan lagi, karena bakteri  bersifat rentan terhadap suhu.

            Dalam akuakultur Vibrio harveyi bersifat pathogen, salah satu penyakit yang ditimbulkannya adalah penyakit vibrosis yang biasa menyerang di pembenihan dan pembesaran udang. Penyakit yang ditimbulkannya bersifat sangat akut dan ganas hingga bisa menyebabkan kematian hanya dalam waktu 1 sampai 3 hari sejak awal dampak. Hal ini bisa menimbulkan kerugian besar terhadap pelaku akuakultur (Rukyani et al., 1992).

           

            Dalam ilmu mikrobiologi, pipet biasa digunakan untuk mengambil biakan yang di kultur dalam media cair, biasanya mikroba diambil dalam volume tertentu untuk dilakukan proses penghitungan dengan cara mengurangi kepadatan media. Pipet serologis, pipet ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan memiliki skala volume. Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala terkecilnya. Pipet Volumetrik, Pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan volume tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi dibanding pipet pasteur karena garis tera berada pada bagian atas pipet yang memiliki diameter kecil (anonim, 2010).

                Sea Water Complete merupakan media yang dapat mengkultur bakteri air laut. Kompisisi SWC adalah  500 ml air, 12 g garam laut, 2,5 g pepton, 1,5 g yeast extract, 1,5 ml gliserin. SWC biasa digunakan untuk mengkultur bakteri yang mampu berpendar (anonim 2008).

           
DAFTAR PUSTAKA

Widanarni. 2004. Penapisan Bakteri Probiotik Untuk Biokontrol Vibriosis Pada Larva Udang Windu : Konstruksi Penanda Molekuler Dan Esei Pelekatan. Tesis.  Departeman Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Rukyani, A, Taufik, P, dan Taukhid. 1992. Penyakit kunang-kunang (Luminescence vibriosis) di hatchery udang windu dan cara penanggulangan penyakit benur di hatchery udang. J. Litbang Pert. 2:1-17.

Anonim. 2010. Yang wajib anda ketahui tentang pipet. http://sciencebiotech.net (12- 3- 2012)

Anonim. 2008. Making Seawater Complete. cibt.bio.cornell.edu/programs/archive/0610ccc/media.pdf (12 -3 2012)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Teknik pemipetan secara aseptic yang baik adalah melakukan seluruh perlakuan di dekat api bunsen. Alat yang akan digunakan seperti pipet harus di sterilkan terlebiih dahulu. Pipet digunakan dengan cara memasang bukb pada pangkal pipet. tekan huruf A untuk mengeluarkan udara, tekan huruf S untuk menyedot cairan, tekan huruf E untuk mengeluarkan cairan.



4.2 Saran

            Pengerjaan percobaan harus lebih teliti. Mengurangi suara dan gerak di dalam ruangan agar dapat mengurangi kadar bakteri yang berterbangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar