PENGGUNAAN PIPET
SEROLOGIS SECARA ASEPTIK
Di susun oleh:
Aslia
C14100090
TEKNOLOGI DAN
MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA
DEPARTEMEN
BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2012
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pipet sangat
diperlikan dalam setiap kegiatan pemindahan zat cair. Pipet bisa digunakan
untuk memindahkan cairan dengan jumlah yang diinginkan. Pipet yang digunakan untuk
memindahkan cairan dalam jumlah 1 ml, 5 ml, 10 ml, bisa menggunakan pipet
volumetric. Pipet volumatrik merupakan pipet yang digunakan untuk mengambil
cairan dalam jumlah yang sudah ditentukan pada pipet tersebut. Pipet serologis
berbeda dengan pipet volumatrik yaitu memiliki garis garis menunjukkan skala,
sehingga memungkinkan untuk mengambil dalam jumlah tertentu.
Pemindahan mikrobadalam mediacair dengan menggunakan pipet
tidak mudah. Jumlah biakan yang diambil harus sesuai karena dapat mempengaruhi
kepadatan bakteri dalam wadah. Pemindahan harus dilakukan secara aseptic untuk
menghindari tumbuhnya mikroba yang tidak diinginkan. Pengerjaan pemindahan
harus dilakukan didekat api bunsen. Pipet dan wadah yang akan digunakan
haruslah sudah disterilkan terlebih dahulu.
1.2 Tujuan
Mempelajari teknik pemipetan sehingga dapat memindahkan
biakan kaldu dalam jumlah yang ditentukan secara aseptik.
II.
METODOLOGI
2.1
Waktu dan Tempat
Praktikum dasar-dasar mikrobioligi akuakultur dengan judul
penggunaan pipet serologis secara aseptic dilakukan pada hari Rabu, 7 maret
2012 di ruang Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, INstitut
Pertanian Bogor.
2.2
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
rak tabung, 1 tabung reaksi bersumbat berisi 5 ml air kran, 1 tabung reaksi
kosong bersumbat, 3 tabung reaksi bersumbat berisi SWC, 1 tabung reaksi berisi
biakan Vibrio harveyi, pipet
berukuran 1 ml, bulb, dan api bunsen.
2.3
Prosedur Kerja
2.3.1
Proses Pemindahan Media SWC (Sea Water Complete) Secara Aseptik
Peganglah tabung di tangan kiri dan pipet di tangan kanan.
Pasang bulb di pangkal pipet dan tekan huruf A untuk mengeluarkan udara dalam
bulb. Angkat sumbat dan panaskan mulut tabung dan pipet pada api bunsen. Masukkan
pipet dalam tabung, sedot cairan dengan menekan huruf S sampai batas yang
diinginkan yaitu 1 ml. pindahkan ke tebung yang lainnya dan tekan huruf E untuk
mengeluarkan cairan dalam pipet. Panaskan kembali mulut tabung lalu tutup
dengan sumbat.
2.3.1
Proses Pemindahan biakan mikroba Vibrio
harveyi secara aseptic pada media
SWC (Sea Water Complete)
Pegang tabung di tangan kiri dan pipet di tangan kanan.
Buka sumbat tabung dan panaskan mulut tabung serta pipet. Ambil biakan Vibrio harveyi sebanyak 1 ml
denganmenekan huruf S pada bulb. Pindahkan pipet ke tabung berisi media SWC.
Tekan huruf E pada bulb untuk mengeluarkan biakan bakteri.
2.3.3
Teknik Penggunaan Pipet Serologis dan Bulb
Pasang bulb pada pangkal pipet. Tekan huruf A untuk
mengeluarkan uadara di dalam pipet. Masukkan pipet ke tabung yang akan di abil
cairannya. Tekan huruf S untuk menyedot cairan masuk ke dalam pipet sampai
kadar yang diinginkan. Pindahkan pipet ke wadah yang dituju. Tekan huruf E
untuk mengeluarkan cairan dalam pipet.
Gambar
1 pipet serologis dan bulb
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Pada pratikum ini dilakukan pemindahan media SWC secara
aseptik yang dilakukan oleh 3 orang dan pemindaha biakan Vibrio harveyi 4 orang praktikan dari masing- masing kelompok.
Berikut hasil dari kelompok 4:
No
|
Nama
|
Warna
|
Gambar
|
1
|
Aslia
|
-
|
|
2
|
Elvani
|
-
|
|
3
|
Nita
|
+
|
|
Tabel 1. Hasil
pemindahan media SWC 1 ke media SWC 2 secara aseptic:
Keterangan : -
= Bening
+ = Keruh
Berdasarkan tabel didapatkan hasil dua perlakuan berwarna
bening yang berarti media tersebut bebas kontaminan. Dan satu perlakuan
berwarna keruh yang berarti terdapat kontaminan.
Tabel
2. Hasil Pemindahan Bikana Vibrio Harveyi ke media SWC (Sea Water Complete)
Steril Secara Aseptik.
No
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
Dio
|
-
|
2
|
Bopont
|
-
|
3
|
Agas
|
+
|
4
|
Asih
|
-
|
Keterangan : -
= tidak berpendar
+ = sedikit berpendar
++= berpendar
+++ = sangat berpendar
3. 2 Pembahasan
Mikroba yang digunakan dalam praktikum ini adalah bakteri Vibrio haerveyi. Bakteri ini dapat
berpendar dalam ruangan gelap. Bahan yang dapat menyebabkan pendaran cahaya
adalah rantai aldehid panjang. Pendaran bakteri dapat bertahan hingga 2-3 hari
pada media TCBS dan SWC )(widanarni, 2004). Klasifikasi dari bakteri ini
adalah:
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Vibrinales
Famili : Vibrionaceae
Genus :
Vibrio
Spesies : Vibrio harveyi
Hasil
yang didapat bahwa hanya satu buah perlakuan pemindahan biakan Vibrio harveyi yang berpendar hal ini mungkin
terjadi karena pengerjaan yang kurang aseptic. Sumber biakan Vibrio harveyi mungkin mati karena saat pengambilan
bakteri, pipet yang digunakan terlalu panas. Pipet yang sudah berisi
biakan bakteri seharusnya tidak dipanaskan lagi, karena bakteri bersifat rentan terhadap suhu.
Dalam
akuakultur Vibrio harveyi bersifat pathogen, salah satu
penyakit yang ditimbulkannya adalah penyakit vibrosis yang biasa menyerang di
pembenihan dan pembesaran udang. Penyakit yang ditimbulkannya bersifat sangat
akut dan ganas hingga bisa menyebabkan kematian hanya dalam waktu 1 sampai 3
hari sejak awal dampak. Hal ini bisa menimbulkan kerugian besar terhadap pelaku
akuakultur (Rukyani et al., 1992).
Dalam ilmu mikrobiologi, pipet biasa digunakan untuk
mengambil biakan yang di kultur dalam media cair, biasanya mikroba diambil
dalam volume tertentu untuk dilakukan proses penghitungan dengan cara
mengurangi kepadatan media. Pipet serologis, pipet ini terbuat dari pipa kaca silinder yang lurus dan
memiliki skala volume. Ketelitian pipet serologis sesuai dengan skala
terkecilnya. Pipet Volumetrik, Pipet jenis ini hanya memiliki 1 garis tera dengan
volume tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut.
Ketelitiannya lebih tinggi dibanding pipet pasteur karena garis tera berada
pada bagian atas pipet yang memiliki diameter kecil (anonim, 2010).
Sea Water Complete merupakan media yang
dapat mengkultur bakteri air laut. Kompisisi SWC adalah 500 ml air, 12 g garam laut, 2,5 g
pepton, 1,5 g yeast extract, 1,5 ml gliserin. SWC biasa digunakan untuk mengkultur
bakteri yang mampu berpendar (anonim 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Widanarni. 2004. Penapisan Bakteri Probiotik Untuk
Biokontrol Vibriosis Pada Larva Udang Windu : Konstruksi Penanda Molekuler Dan
Esei Pelekatan. Tesis. Departeman
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor.
Rukyani,
A, Taufik, P, dan Taukhid. 1992. Penyakit kunang-kunang (Luminescence
vibriosis) di hatchery udang windu dan cara penanggulangan penyakit benur
di hatchery udang. J. Litbang Pert. 2:1-17.
Anonim. 2008. Making
Seawater Complete.
cibt.bio.cornell.edu/programs/archive/0610ccc/media.pdf (12 -3 2012)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Teknik
pemipetan secara aseptic yang baik adalah melakukan seluruh perlakuan di dekat
api bunsen. Alat yang akan digunakan seperti pipet harus di sterilkan terlebiih
dahulu. Pipet digunakan dengan cara memasang bukb pada pangkal pipet. tekan
huruf A untuk mengeluarkan udara, tekan huruf S untuk menyedot cairan, tekan
huruf E untuk mengeluarkan cairan.
4.2
Saran
Pengerjaan percobaan harus lebih teliti.
Mengurangi suara dan gerak di dalam ruangan agar dapat mengurangi kadar bakteri
yang berterbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar