Paradigma Kartu Kredit
Bergaya Dengan Hutang
Mungkin saat ini penggunaan kartu kredit di anggap prestige. Saat anda berbelanja menggunakan
kredit, anda diberi banyak kemudahan , mulai dari diskon langsung , kemudahan
cicilan, poin reward, merchandise dan sebagainya. Ya benar itu adalah kegunaan
dan keunggulan kartu kredit.
Tapi sayangnya masih banyak masyarakat indonesia yang
menurut saya salah kaprah dan masih banyak yang menggunakan kartu kredit untuk sekedar
gaya.
Ketika saya rubah sebutan “kartu kredit” menjadi “kartu
hutang” masihkah anda menganggap itu prestige.? Kartu kredit dengan segala fasilitasnya ada
untuk memenuhi kebutuhan, bukan untuk gaya hidup.
Saat anda butuh barang elektronik dengan harga mahal yang
terasa berat untuk tunai, maka gunakan lah kartu hutang anda , dengan fasilitas
cicilan nya , anda bisa medapatkan elektronik segera dengan pembayaran ringan.
Anda ada kebtuhan mendadak, tapi saat ini tidak tersedia
dana tunai, yap kartu kredit berguna disini sehingga kebutuhan anda terpenuhi
sekarang , tapi dengan kemudahan: bayar nya tunggu gajian.
Tapi fakta yang terjadi , masih banyak masyakat yang
menggunakan kartu kredit untuk sekedar
gaya. Makan di cafe atau sekedar beli tas dan sepatu, membayar dengan kartu
kredit.
Mari kita gunakan bahasa hutang.
Kongkow dengan teman di cafe pesan secangkir kopi mahal,
upload foto sana sini ala sosialita, tapi bayar kopi nya dengan kartu HUTANG. Pergi ke mall
borong belan jaan, yang kurang penting atau tidak mendesak, tapi bayar nya
tunggu gajian? pooryou
Jadi masih mau “gaya” dengan kartu kredit alias kartu
hutang?